Kamis, 10 Mei 2012
Hattrick - FUTSAL
Hattrick - Futsal dalam Sentuhan Komikal PDF Print
Saturday, 05 May 2012
FILM tentang sepak bola sudah cukup banyak muncul dari tangan sineas lokal. Sebut saja Romeo & Juliet, Garuda di Dadaku,dan Tendangan dari Langit.Tak mau benar-benar mengekor,sutradara Robert Ronny memilih untuk mengangkat tentang olahraga futsal,bahkan futsal yang ilegal.
Tentu saja,ada balutan drama di dalamnya,termasuk juga humor bergaya komikal. Dimaksud futsal ilegal karena para penyelenggaranya adalah para mafia.Karena itulah,meski tingkatannya internasional,kompetisi ini diselenggarakan secara diamdiam, underground.Para pemainnya juga dilarang bercerita tentang kompetisi ini kepada siapapun. Para pemain tersebut,yaitu Samuel (Fauzan Nasrul), Alung (Dion Wiyoko),Halil (Lionil Hendrik),Anand (Amrit Punjabi),dan Markus (Miki Jakamirelena).
Mereka disewa pelatih futsal ternama, Toro (Lukman Sardi).Sementara, Toro disewa oleh ibu bos mafia (Ira Wibowo).Kebetulan, tahun ini kompetisi diadakan di Indonesia. Para pemain, tentu saja tak cuma sibuk dengan urusan futsal.Masing-masing juga punya masalahnya sendiri.Mulai dari masalah keluarga,masalah kewarganegaraan warga keturunan Tionghoa,sampai masalah percintaan.Misalnya Samuel yang terlibat hubungan dengan Sophie (Arumi Bachsin) yang misterius.
Di luar itu,Halil yang ganteng malah ditawari sebagai penyanyi boy band.Masih ada pula Galang (Denny Sumargo) yang menjadi musuh mereka. Kisah drama kehidupan inilah yang akan membalut cerita olahraga dan aksi futsal ilegal dalam Hattrick.Kisah dramanya terbukti cukup berhasil menciptakan emosi dalam film.Sayangnya,justru kompetisi futsal ilegal,yang terlihat sangat rahasia dan dibayangkan akan sangat ekstrem,nyatanya tak sebrutal yang dibayangkan.
Melihat para penyelenggaranya yang para mafia,seharusnya arena kompetisi dibuat lebih megah.Para penonton juga mestinya tampil lebih elegan,bukan seperti suporter kompetisi biasa,mengingat ini adalah kompetisi underground yang sangat eksklusif. Sementara yang paling penting,nyatanya pertandingan juga tak seseram yang diharapkan.Tak ada adu fisik berlebihan.Semuanya nyaris seperti kompetisi futsal biasa.
Satu-satunya yang menarik mungkin adalah pertandingan dengan bola api,tapi sayang eksekusinya juga tak terlalu cantik. Uniknya,justru humor yang terselip di sana-sini membantu membuat film ini menjadi film yang menarik.
Halil yang menjalani peran sebagai pemain futsal sekaligus finalis lomba boy band adalah sebuah kontradiksi yang menarik.Meski ada beberapa humor yang terlihat dipaksakan,namun jika dilihat dari sisi humor komikal, humor tersebut membantu mencairkan atmosfer film yang “serius”. herita endriana
sumber : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/492062/
0 komentar:
Posting Komentar